Ini adalah sebuah kebanggaan yang berbeda, melaluinya dengan perjuangan dan perasaan yang campur aduk saat memulai proses pembuatan sim A, kendaraan bermotor ke Polres polisi di Bogor yang walaupun sebenarnya di temani oleh kakak saya tapi perasaan pertama kali itu yang tak bisa digantikan, tetep aja mengaduk perasaan.
proses berjalan dan perasaan senang yang melegakan dan luar biasa SIM A saya sudah berhasil dicetak dan berada di tangan ( yeaaahh.... my driver license).
Saya senang, bangga dan juga bersyukur karena SIM ini diproses melalui jalur resmi, dan saya tidak menggunakan "calo" , bener bener diri saya datang sendiri langsung bersama kakak saya untuk mengikuti Tes Praktek dan Tes Teori. Ujian teori lulus tanpa hambatan, dilanjutkan ujian praktek menggunakan mobil yang sudah disediakan polisi di lapangan, dan gagal, lalu saya diberi kesempatan kedua untuk datang lagi minggu depan dan kembali gagal, kesempatan terakhir minggu depan datang kembali dan akhirnya berhasil dinyatakan lulus,ohhh senangnya heheh, lalu dalam hati berkata "kalau yang ketiga ini gak lulus juga kebangetan deh, heheh"
Berawal tgl 17 September 2013 pukul 08.00 dengan diantar kakak saya pakai motor datanglah kami ke Polres, mengajukan diri untuk pembuatan SIM. yang saya lakukan saat itu adalah fotocopy KTP 1 lembar dan isi formulir pengajuan+beli map lalu ikut serta tes kesehatan dan tes mata di ruang sebelahnya. Lulus tes kesehatan , saya diminta menunggu untuk masuk ke ruang tes tertulis. Tapi pada saat itu, petugas tidak menyuruh saya untuk tes teori melainkan memberikan map+formulir ke saya dan mengarahkan saya untuk segera tes praktek ke lapangan. (dalam hati berkata.. oh tes tertulisnya nanti ya hehehe)
jreng...jreng. tibalah gue di lapangan (mobil grandmax manual terpampang depan mata) jujur gue deg-degan abis.. alias grogi dan panik. diberi arahan oleh polisinya mengenai apa yang di tes yaitu maju-mundur, tanjakan, parkir. Jalur yang sebenarnya simple tapi karena gue grogi duluann jadi terlihat sulit. hahahhahah. yang di nilai adalah tidak boleh mundur saat ditanjakan (dari posisi berhenti ditengah tanjakan, netral kemudian maju), tidak boleh nabrak marka dan tidak boleh mati mesin.
hari pertama saya Gagal. :( karena saya melanggar semuanya. mundur dan nabrak marka 2x, dan mati mesin *tepok jidattt* maluu...hahaha
dibalik itu ada satu hal lagi yang mendukung kegagalan saya saat itu adalah kondisi mobil dan kondisi lapangan:
1. Rem tangan sangat keras (jadi saya nggak menggunakan bantuan rem tangan saat ditanjakan) - :( belum lancar
2. AC rusak
3. tiang-tiang pembatasnya tidak beraturan bentuknya alias gepeng-gepeng dan berkarat serta tidak tersusun sejajar.
setelah selesai tes lapangan, saya diminta untuk kembali lagi minggu depan untuk tes ulang. Saya dikasih kesempatan 1 minggu untuk belajar kembali. baiklahh... pulanglah kami, saya berniat untuk belajar lagi khususnya belajar mundur/parkir dan belajar ditanjakan.
Puji Tuhan banyak orang sekeliling yang mendukung saya khususnya dari pihak keluarga dan pasangan saya (Albert). Support dari keluarga yang memberi saya semangat walau gagal tes, dari pihak pasangan yang ngajarin saya berkendara tentunya menggunakan mobil dia, hehehhe ^^ BIG HUG. bukan mobil mewah kok, hanya mobil Kijang tua tapi kondisi mesinnya masih sangat bagus.
*seminggu berlalu*
semalam sebelum tes besok, saya belajar hingga lancar bersama pasangan. akhirnya dapat juga triknya bagaimana tidak mundur saat ditanjakan. dan saat latihan dimalam hari ini pula, saya baru benar-benar lancar untuk parkir mundur ( karena sebelum2nya tiap bawa mobil saya selalu takut kalau disuruh mundur atau parkir, jadi pasti selalu kasih pasangan saya yang bawa) ah payah ya..
24 september 2013
Tes praktek hari kedua
kali ini saya lebih percaya diri dan cukup tenang (tidak terlalu panik seperti hari pertama), saat itu polisi yang bertugas berbeda jadi saya diberi arahan ulang sesuai dengan rute yang dia inginkan. Hampir sama sih sebenarnya yaitu maju-mundur dan tanjakan. 2x (pertama lurus/ sebelah kiri, kedua sebelah kanan)
lapangan+mobilnya ternyata sudah lebih baik dari minggu lalu kondisinya.
1. rem tangan sudah tidak seberat kemarin jadi saya bisa menggunakan dengan lancar ( ternyata polisinya juga mengiyakan kalau minggu lalu itu pencetan remnya sudah dolll.. alias keras tapi sekarang sudah gak karena sudah diservice)
2. kondisi ac mobil sudah diperbaiki
3. tiang-tiang pembatasnya sudah diganti baru dan di cat.
so kondisi lapangan plus kesiapan diri sudah sangat mendukung, ^^ oke lets go.
tes kedua ini bisa dibilang lancar, dan tidak ada masalah. Namun polisi kembali tidak meluluskan saya dengan alasannya yang menurut kami "seperti di buat-buat" dan seharusnya tidak menjadi persoalan besar.. Sebenarnya saat tes tersebut saya tidak menabrak, tidak turun sama sekali saat di tanjakan dan tidak mati mesin, mulus lho hehe
tapi ya mungkin lain penilaian kali ya dari polisinya ( harus ngikutin sama persis maunya dia seperti apa) so petugas polisi tersebut kembali mengatakan "kalau mau coba lagi, bisa kembali lagi minggu depan"
hmm haduhh.. haduuhh.. dalam hati "bagaimana ini, masa harus tes lagi minggu depan,waduhh." hari kedua pulang dengan cukup kecewa. ya iyalah, secara harus balik lagi tes lapangan ulang.
tapi berpikir positifnya adalah dapat kesempatan tambahan untuk lebih memperlancar kemampuan menyetir.
1 Oktober 2013.
ini adalah kali ketiga kami datang ke polres. dengan harapan bisa segera selesai tes praktek dan tes teori lalu jadilah SIM. ^^
dan hari ini.. 1 oktober 2013, harapan itu tercapai. Horeee, puji Tuhan.
1. Tes praktek seperti biasa dan mulus, akhirnya baru dinyatakan lulus ( Puji Tuhan, haleluyaaa... akhirnyaaaaaaaaaa) lanjut keproses berikutnya.
2. Tes teori (30 soal, pilihan ganda a/b/c) dan lulus. horeeeeeeeeeeee....siap-siap untuk proses pembuatan kartu SIM A.
seneng, happy, kaget, kagum akhirnya bisa lulus dengan jalur resmi dikepolisian. ada perasaan yang tidak bisa saya lukiskan. thanks GOD.
perjuangan saya sampai 3x datang ke Polres tidak sia-sia, saya percaya Tuhan turut campur tangan dalam pembuatan SIM A ini, :) dan saya percaya bahwa didalam Tuhan tidak ada yang mustahil. hehehhe
ini dia hasilnya:
berhasil- berhasil. horeeeeee..
oh ya jumlah uang yang dikeluarkan untuk proses pembuatan sim ini adalah:
1. SIM A baru Rp. 120.000,-
2. Tes kesehatan Rp. 20.000,-
3. Sumbangan PMI Rp. 1.000,- ( saat pengambilan SIM A)
4. Map Rp. 1000,-
5. fotocopy Rp. 500,-
Total : Rp. 142.500,-
Puji Tuhan. murah ya. heheh
Berikut ringkasan yang saya alami selama proses pembuatan sim baru :
1. Berlatih hingga mampu mengendarai kendaraan (khususnya hal-hal standard seperti kopling, gas, rem tangan dan kaki, keseimbangan, tanjakan, mundur, maju dan parkir)
2. Sabar dan tidak menyerah
3. Berpikir positif bahwa segala sesuatunya untuk kebaikan
4. Mempunyai sikap dan pikiran yang rileks atau tidak panik
5. Berdoa
Thanks God.
ini benar-benar suatu kebanggaan yang berbeda. #BerkatfromGod
proses berjalan dan perasaan senang yang melegakan dan luar biasa SIM A saya sudah berhasil dicetak dan berada di tangan ( yeaaahh.... my driver license).
Saya senang, bangga dan juga bersyukur karena SIM ini diproses melalui jalur resmi, dan saya tidak menggunakan "calo" , bener bener diri saya datang sendiri langsung bersama kakak saya untuk mengikuti Tes Praktek dan Tes Teori. Ujian teori lulus tanpa hambatan, dilanjutkan ujian praktek menggunakan mobil yang sudah disediakan polisi di lapangan, dan gagal, lalu saya diberi kesempatan kedua untuk datang lagi minggu depan dan kembali gagal, kesempatan terakhir minggu depan datang kembali dan akhirnya berhasil dinyatakan lulus,ohhh senangnya heheh, lalu dalam hati berkata "kalau yang ketiga ini gak lulus juga kebangetan deh, heheh"
Berawal tgl 17 September 2013 pukul 08.00 dengan diantar kakak saya pakai motor datanglah kami ke Polres, mengajukan diri untuk pembuatan SIM. yang saya lakukan saat itu adalah fotocopy KTP 1 lembar dan isi formulir pengajuan+beli map lalu ikut serta tes kesehatan dan tes mata di ruang sebelahnya. Lulus tes kesehatan , saya diminta menunggu untuk masuk ke ruang tes tertulis. Tapi pada saat itu, petugas tidak menyuruh saya untuk tes teori melainkan memberikan map+formulir ke saya dan mengarahkan saya untuk segera tes praktek ke lapangan. (dalam hati berkata.. oh tes tertulisnya nanti ya hehehe)
jreng...jreng. tibalah gue di lapangan (mobil grandmax manual terpampang depan mata) jujur gue deg-degan abis.. alias grogi dan panik. diberi arahan oleh polisinya mengenai apa yang di tes yaitu maju-mundur, tanjakan, parkir. Jalur yang sebenarnya simple tapi karena gue grogi duluann jadi terlihat sulit. hahahhahah. yang di nilai adalah tidak boleh mundur saat ditanjakan (dari posisi berhenti ditengah tanjakan, netral kemudian maju), tidak boleh nabrak marka dan tidak boleh mati mesin.
hari pertama saya Gagal. :( karena saya melanggar semuanya. mundur dan nabrak marka 2x, dan mati mesin *tepok jidattt* maluu...hahaha
dibalik itu ada satu hal lagi yang mendukung kegagalan saya saat itu adalah kondisi mobil dan kondisi lapangan:
1. Rem tangan sangat keras (jadi saya nggak menggunakan bantuan rem tangan saat ditanjakan) - :( belum lancar
2. AC rusak
3. tiang-tiang pembatasnya tidak beraturan bentuknya alias gepeng-gepeng dan berkarat serta tidak tersusun sejajar.
Puji Tuhan banyak orang sekeliling yang mendukung saya khususnya dari pihak keluarga dan pasangan saya (Albert). Support dari keluarga yang memberi saya semangat walau gagal tes, dari pihak pasangan yang ngajarin saya berkendara tentunya menggunakan mobil dia, hehehhe ^^ BIG HUG. bukan mobil mewah kok, hanya mobil Kijang tua tapi kondisi mesinnya masih sangat bagus.
*seminggu berlalu*
semalam sebelum tes besok, saya belajar hingga lancar bersama pasangan. akhirnya dapat juga triknya bagaimana tidak mundur saat ditanjakan. dan saat latihan dimalam hari ini pula, saya baru benar-benar lancar untuk parkir mundur ( karena sebelum2nya tiap bawa mobil saya selalu takut kalau disuruh mundur atau parkir, jadi pasti selalu kasih pasangan saya yang bawa) ah payah ya..
24 september 2013
Tes praktek hari kedua
kali ini saya lebih percaya diri dan cukup tenang (tidak terlalu panik seperti hari pertama), saat itu polisi yang bertugas berbeda jadi saya diberi arahan ulang sesuai dengan rute yang dia inginkan. Hampir sama sih sebenarnya yaitu maju-mundur dan tanjakan. 2x (pertama lurus/ sebelah kiri, kedua sebelah kanan)
lapangan+mobilnya ternyata sudah lebih baik dari minggu lalu kondisinya.
1. rem tangan sudah tidak seberat kemarin jadi saya bisa menggunakan dengan lancar ( ternyata polisinya juga mengiyakan kalau minggu lalu itu pencetan remnya sudah dolll.. alias keras tapi sekarang sudah gak karena sudah diservice)
2. kondisi ac mobil sudah diperbaiki
3. tiang-tiang pembatasnya sudah diganti baru dan di cat.
so kondisi lapangan plus kesiapan diri sudah sangat mendukung, ^^ oke lets go.
tes kedua ini bisa dibilang lancar, dan tidak ada masalah. Namun polisi kembali tidak meluluskan saya dengan alasannya yang menurut kami "seperti di buat-buat" dan seharusnya tidak menjadi persoalan besar.. Sebenarnya saat tes tersebut saya tidak menabrak, tidak turun sama sekali saat di tanjakan dan tidak mati mesin, mulus lho hehe
tapi ya mungkin lain penilaian kali ya dari polisinya ( harus ngikutin sama persis maunya dia seperti apa) so petugas polisi tersebut kembali mengatakan "kalau mau coba lagi, bisa kembali lagi minggu depan"
hmm haduhh.. haduuhh.. dalam hati "bagaimana ini, masa harus tes lagi minggu depan,waduhh." hari kedua pulang dengan cukup kecewa. ya iyalah, secara harus balik lagi tes lapangan ulang.
tapi berpikir positifnya adalah dapat kesempatan tambahan untuk lebih memperlancar kemampuan menyetir.
1 Oktober 2013.
ini adalah kali ketiga kami datang ke polres. dengan harapan bisa segera selesai tes praktek dan tes teori lalu jadilah SIM. ^^
dan hari ini.. 1 oktober 2013, harapan itu tercapai. Horeee, puji Tuhan.
1. Tes praktek seperti biasa dan mulus, akhirnya baru dinyatakan lulus ( Puji Tuhan, haleluyaaa... akhirnyaaaaaaaaaa) lanjut keproses berikutnya.
2. Tes teori (30 soal, pilihan ganda a/b/c) dan lulus. horeeeeeeeeeeee....siap-siap untuk proses pembuatan kartu SIM A.
seneng, happy, kaget, kagum akhirnya bisa lulus dengan jalur resmi dikepolisian. ada perasaan yang tidak bisa saya lukiskan. thanks GOD.
perjuangan saya sampai 3x datang ke Polres tidak sia-sia, saya percaya Tuhan turut campur tangan dalam pembuatan SIM A ini, :) dan saya percaya bahwa didalam Tuhan tidak ada yang mustahil. hehehhe
ini dia hasilnya:
![]() |
berakhir Juli 2018 ( 5 years) hasil fotonya jelekk.. jadi gak gue pajang yaa. ahhaha *kekurusan guenya* :P |
oh ya jumlah uang yang dikeluarkan untuk proses pembuatan sim ini adalah:
1. SIM A baru Rp. 120.000,-
2. Tes kesehatan Rp. 20.000,-
3. Sumbangan PMI Rp. 1.000,- ( saat pengambilan SIM A)
4. Map Rp. 1000,-
5. fotocopy Rp. 500,-
Total : Rp. 142.500,-
Puji Tuhan. murah ya. heheh
Berikut ringkasan yang saya alami selama proses pembuatan sim baru :
1. Berlatih hingga mampu mengendarai kendaraan (khususnya hal-hal standard seperti kopling, gas, rem tangan dan kaki, keseimbangan, tanjakan, mundur, maju dan parkir)
2. Sabar dan tidak menyerah
3. Berpikir positif bahwa segala sesuatunya untuk kebaikan
4. Mempunyai sikap dan pikiran yang rileks atau tidak panik
5. Berdoa
Thanks God.
ini benar-benar suatu kebanggaan yang berbeda. #BerkatfromGod
Comments
Post a Comment
Thank you so much for your participating at this time to leave a comment with respect #NoSARA #NoPOLITIC. Even though I may not reply, I do read and appreciate each one. If you have a question, feel free to message me privately and I'll definitely get back to you! Happy Frienship.